KEGIATAN LATIHAN PRAKTEK TERJUN SISWA PASUKAN KATAK
PUSDIKSUS KODIKOPSLA KOBANGDIKAL
Pada tanggal 28 Maret s.d. 15 April 2011 telah dilaksanakan Lattek Terjun Statik bagi siswa Dikkopaska 34 di Juanda dengan jumlah siswa 14 orang. Pembukaan latihan oleh Danpusdiksus di Shelter Heli Ron 400 Puspenerbal Juanda. Latihan selama tiga minggu tersebut diawali dengan materi binjas para agar siswa siap menghadapi segala situasi medan baik saat keluar pesawat, melayang, mengemudi maupun mendarat dengan aman. Persiapan fisik ini sangat penting untuk dilaksanakan mengingat resiko terjun ini sangat fatal apabila kesiapan tidak maksimal.
Sasaran latihan ini diharapkan siswa mampu memiliki kesamaptaan jasmani keparaan, mampu menguasai teknik keparaan dan mampu melaksanakan penguasaan tumpuan udara terbatas. Materi latihan meliputi binjas para, teknik keluar masuk pesawat, teknik melayang dan mengemudi, teknik melipat parasut, teknik menghindari seretan, pelaksanaan penerjunan, penguasaan tumpuan udara terbatas, teknik mendarat, dan prosedur emergency. Prosedure emergency merupakan materi latihan yang wajib dikuasai secara mutlak karena bila terjadi sesuatu kedaruratan siswa bisa mengatasi masalah dengan cepat, benar, dan aman. Seperti misalnya payung tidak mengembang dengan sempurna, mendarat di atap / pohon, mendarat di tegangan listrik / kabel listrik dan lainnya.
Alat - alat keparaan untuk mendukung Latek Terjun Statik ini menggunakan parasut MC-1.1B / Statik, parasut UM-1 / Free Fall, parasut cadangan, panel, wind shock, wind meter, GPS, altimeter, automatic release dan alkom berupa HT, GTA, RIG. Sebagian peralatan keparaan tersebut didukung dari Satkopaska Koarmatim termasuk para Jump Master. Untuk pelaksanaan penerjunan mulai tanpa alat, terjun dengan senjata dan pack, terjun tempur serta terjun malam. Siswa dikenalkan keluar pesawat / exit melalui pintu samping dan pintu belakang ( ramp door ).
Pelaksanaan penerjunan didukung dengan pesawat Cassa NC 212 Ron 600 Wing Udara I Puspenerbal Juanda Surabaya. Dari rencana yang telah disusun, siswa dapat melaksanakan semua terjun sampai 10 kali terlampaui kecuali untuk penerjunan malam tertunda karena cuaca sering hujan khususnya pada sore dan malam hari.
Beberapa saat setelah demo terjun payung, dilanjutkan dengan upacara penutupan Lattek Terjun Statik / Wing Day dengan Irup Komandan Kodikopsla Laksamana Pertama TNI Didik Wahyudi, S.E. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh para Danpusdik, Kadep dan Dansekolah dilingkungan Kodikopsla serta orang tua / keluarga para siswa. Para Orang tua, istri, anak dan keluarga merasa senang dan bangga bisa melihat atraksi siswa terjun statik dan Free Fall serta berkesempatan menyematkan brevet Terjun Statik didada para siswa. Momen seperti ini sangat jarang ditemui, dimana para orang tua / keluarga dapat menyaksikan langsung kemampuan para siswa, sehingga banyak yang memanfaatkan kegiatan ini untuk menanyakan perasaan bagaiman saat keluar pesawat, melayang maupun memilih tempat pendaratan yang aman. Bahkan ada yang memanfaatkan untuk foto-foto dengan siswa, heli maupun dengan para undangan lainnya.
Dalam amanatnya Dankodikopsla berpesan bahwa lattek ini bertujuan untuk membekali para siswa agar mampu melaksanakan terjun Statik dengan baik sesuai prosedur yang benar serta merupakan salah satu sarana infiltrasi dalam menunjang tugas - tugas Pasukan Katak melalui operasi lintas udara. Tahap ini juga sebagai upaya untuk membentuk jati diri para siswa agar mampu menjadi prajurit yang handal, disegani, dan siap menempuh tugas - tugas yang akan datang. Disampaikan pula ucapan terima kasih kepada Dansepaska Mayor Laut (P) Baroyo Eko Basuki beserta para pelatih yang telah melaksanakan program latihan terjun ini dengan aman dan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar